7 Tips Orang Tua Siswa Hadapi Kurikulum Baru di Sekolah Anaknya
15 February 2018
Add Comment
Hadapi Kurikulum Baru di Sekolah
Sahabat Media Edukatif dimanapun berada, Dengan
kurikulum baru, tentu pembelajaran mulai bergeser dan lebih banyak di kelas
atau sekolah dan lingkungan e-learning. apakah di rumah harus ada penyesuaian
juga? Apakah pekerjaan rumah (PR) berlanjut seperti pada masa orang tua sekolah
dulu ? Apakah percobaan masa dulu berlaku pada masa sekarang?
Berikut 7 tips orang tua hadapi kurikulum baru
di sekolah anaknya ;
1. Semua orang senang jika anaknya mau
bersekolah, apakah di rumah sudah anda fasilitasi pula penunjang belajarnya ?
Di Kurikulum 2013 seperti sekarang ini Mendikbud
sudah melarang guru memberikan PR bagi siswanya mulai tingngakt SD,SMP dan SMA,
dengan berbagai alasan salah satunya anak menjadi kurang bias bermain atau
bersosialisasi dengan keluarga atau tetangganya, lalu apa pengganti PR nya
?
Untuk tingkat dasar (SD) Praktik,Produk,Proyek dan Portopolio saya
tidak jelaskan pengertian dari 4 tugas di atas, melainkan hanya memberi tips
kepada orang tua untuk memberi dukungan atas penyelesaian tugas-tugas tersebut.
Kebanyakan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya adalah mencari informasi
tentang sesuatu, atau menciptakan sesuatu.
Bentuk dukungan dari orang tua adalah membantu anak
dalam mencari informasi-informasi yang relefan yang dibutuhkan anak, apabila
kita tidak memiliki buku atau referensi yang di gunakan maka bantulah anak kita
mencarinya menggunakan internet yang dapat di akses melalui Smartphone atau
Komputer , Pekerjaan Rumah(PR) mungkin bukan pekerjaan rumah lagi dalam bahasa
Ibu masa dulu, tetapi beralih menjadi proyek yang menggabungkan beberapa
subjek dalam pemecahannya, dan orangtua harus terlibat dalam proses
penyelesaiannya. Terlibat di sini bukan berarti orang tua yang menyelesaikan
semua tugas-tugas anaknya, akan tetapi orang tua terlibat dalam memberikan
dorongaan dari awal hingga akhir, dorong anak untuk melakukan tugas secara
mandiri, tugas orangtua memberi fasilitas pendukung yang dibutuhkan dalam
proses belajarnya, jika anda merasa kesulitan, Anda harus menghubungi gurunya
untuk mendapatkan solusi atas tugas yang sedang diemban anak kita.
Baca Juga :
2. Ciptakan suasana kegembiraan dan antusiasme belajar
anak di rumah.
Jika anak Anda tertarik dengan sesuatu, dukung dia dan
lihatlah hal-hal apa yang menarik baginya. Anda dapat bersama-sama memikirkan
di mana dan bagaimana mendapatkan informasi untuk mempelajarinya,bias saja dari
buku, online, alam terbuka, mengunjungi museum, dan lain-lain. Kurikulum 2013
ini menekankan aktivitas pelajar dalam belajar dan berbagai cara yang
dipelajari siswa. Pikirkan tentang apa yang anak ingin pelajari.
3. Amatilah tingkat kemajuannya dari hari kehari
dengan pendekatan evaluasi.
Orangtua dapat melihat tingkat perkembangan belajar
anaknya melalui nilai-nilai kompetesi dari buku-buku kerjanya di sekolah, bias
juga dilihat dari kompetensi kerjasama
Proyek dengan teman-temannya, kita bias mengamati
seberapa besar peran anak kita dalam mengerjakan tugas kelompok proyek, dengan
mengamati hasil capaian anak kita dan hasil capaian temannya, Perpanjangan
evaluasi juga tercermin dalam Rapor.
Rapor bisa berupa numeric atau nilai dalam bentuk
angka, perhatiakn nilai sikap dan spiritual, serta deskripsi rapornya.
4. Beri Motifasi dan Pujilah Anak di Rumah.
Berbagilah sedikit tentang pengalaman belajar anda
dahulu, dan beri semangat pada anak anda untuk tetap bersemangat menghadapi
model belajar masa kini, berceritalah dengan suka cita, dan Pujilah anak kita
karena ia sudah mampu mengikuti perkembangan kurikulum yang lebih Kekinian. Dan
sampaikanlah kepada guru nya bahwa anda sudah memberikan bimbingan sesuai
dengan perkembangan kurikulum di sekolah,
Pesan guru tentang anak layak didengarkan dan bekerja
samalah dengan guru untuk mendukung perkembangan belajar, sekolah dan
pembelajaran. Selain di sekolah di rumahpun anak membutuhkan dukungan orang tua.
5. Jika guru menunjukkan bahwa anak mengalami
kesulitan belajar atau tantangan di sekolah, bersikaplah terbuka dan bersedia
bekerja sama dengan guru.
Jika Anda mendapati anak anda memiliki masalah atau
Kebutuhan Khusus ,beritahukan kepada guru. Seorang anak memiliki hak untuk
memperoleh pembelajaran dan bersekolah, dengan demikian pihak sekolah akan
memberikan informasi tindak lanjut untuk anak tersebut. Terkadang orang tua
harus menyembunyikan sisi lain dari anak kita, dan memaksa anaknya untuk
belajar di
sekolah yang umum, tentu ini akan menylitkan guru
dalam proses belajarnya nanti.
6. Dukung anak untuk tetap menjalin sosialisasi dengan
teman-temannya baik itu di sekolah maupun di rumah.
Misalnya, pertemanan dengan anak bisa didukung dengan
meminta teman sekolahnya untuk bermain di rumah. Gali informasi tentang
hari-harinya di sekolah. Jika temannya memberitahu kepada anda bahwa dia tidak
memiliki teman di sekolah, dengarkan informasi dari temannya itu dan hubungi
gurunya. Guru juga bisa mendukung terbentuknya pertemananya di sekolah. Jika
seorang anak berbicara di rumah tentang intimidasi, segera hubungi guru.
Semakin cepat bullying diperhatikan, semakin pasti akan berakhir. Juga tekankan
kepada anak bahwa tidak ada teman yang harus ditinggalkan sendirian di dalam
kelas.
7. Tetaplah jalin hubungan yang baik dengan guru atau
pihak sekolah, tanyakan dengan bijak dan santun apa-apa yang menjadi kendala
atau masalah belajar anak kita.
Kurikulum baru ini menekankan keterlibatan orang tua
dan kerja sama yang lebih kuat antara rumah dan sekolah, Anda juga bisa
menyarankan kepada Kepala Sekolah atau Guru untuk menciptakan kurikulum, atau
paling tidak ringkasan kurikulum yang di peruntukan bagi wali murid, agar
proses belajar di rumah yang di berikan orang tua dengan yang di berikan oleh
guru di sekolah saling berkesinambungan.
dukung anak mengikuti kegiatan Ekstra yang di berikan
sekolah, hindari izin yang berlebihan karena alasan acara ini dan itu, sering
bolos sekolah akan mengganggu proses belajar anak, berikan surat keterangan
sakit dari dokter atau bidan apabila anak anda tidak biasa mengikuti pelajaran
dalam waktu tertentu karena sakit.
0 Response to "7 Tips Orang Tua Siswa Hadapi Kurikulum Baru di Sekolah Anaknya"
Post a Comment