Pakaian Adat Baduy Banten Baju Pangsi
29 March 2018
Add Comment
Pakaian
Adat Baduy Banten Baju Pangsi
METIF Media Edukatif-Banten adalah sebuah
provinsi yang baru berdiri pada tahun 2000, dan merupakan pecahan dari provinsi
induk yaitu Jawa Barat, masyarakat Banten memiliki kebudayaan yang banyak atau
sedikitnya dipengaruhi oleh kebudayaan Sunda Jawa Barat, suku Sunda dan Suku
Baduy Banten memang memiliki banyak persamaan kebudayaan, dimasa lampau Banten
merupakan kota pelabuhan, yang mana kota tersebut banyak dikunjungi oleh
pedagang-pendatang yang datang hampir dari seluruh dunia.
Baiklah diartikel kali
ini saya akan coba sedikit membahas tentang ciri-ciri keunikan serta serta
fungsi dari pakaian tradisional adat Provinsi Banten.
Pakaian tradisional adat
Banten berdasarkan kegunaannya secara umum terbagi atas beberapa kelompok , yaitu
baju adat suku baduy dalam, baju adat suku baduy luar, pakain adat pengantin
dan pakaian adat pangsi, berikut penjelasannya ;
A.
Ciri-ciri Keunikan
dan fungsi pakaian Adat Suku Baduy Luar dan Dalam
Pakaian adat suku
baduy Banten, Suku Baduy di Banten terbagi menjadi dua golongan, yang pertama
suku Baduy dalam, dan suku baduy dalam, suku baduy dalam adalah suku yang dianggap
sebagai suku daerah pedalaman, dan suku baduy dalam sangat menjunjung tinggi
nilai-nilai adat di dalam kehidupannya, bahkan suku baduy dalam sangat kental
dengan kebudayaan asli, mereka tidak mau terpengaruh dengan segala modernisasi
yang ada diluar, bahkan berinteraksipun dengan orang luar mereka tidak mau,suku
baduy dalam cenderung lebih senang dengan pola hidup sederhana dan tetap
menjunjung tinggi tradisi yang turun temurun dari para leluhurnya, sedangkan
suku baduy luar memiliki sedikit perbedaan yaitu masih ada sebagian kecil yang
masih mau berinteraksi dengan orang luar namun itu sesuai batasan-batasan
tertentu saja, kebudayaan suku baduy yang tetap lestari hingga kini salah satunya
adalah pakaian adat.
Pakaian adat Baduy dalam
memiliki warna putih polos, pakain tersebut dikenal dengan nama Jamang
Sangsang, nama tersebut sesuai dengan cara memakainya, yaitu cara
pemakaian Jamang Sangsang ini adalah dengan cara di sangkutkan atau sangsangkan
di badan pemakainya.
Ciri-ciri pakaian Jamang
Sangsang adalah memiliki lubang di bagian lengan dan bagian leher, namun baju
uni tidak di lengkapi dengan kerah seperti baju-baju pada umumnya, selain itu
baju adat baduy dalam ini juga tidak dilengkapi dengan kancing baju, sedang
bahan pembuatan pakaian ini adalah kapas asli yang di ambil dari hutan, yang kemudian
kapas tersebut dipintal secara tradisional, yaitu menggunakan tangan,
Untuk kain bawahan ,
masyarakat suku baduy menggunakan sarung sebagai bawahannya, kain sarung umumnya
berwarna hitam, atau pun biru tua, pemakaiannya dengan cara di lilitkan pada
bagian pinggang,
Selain itu perlengkapan
bagian kepala atau tutup kepala adalah berupa adalah berupa kain putih yang dililitkan di bagian kepala, ikat kepala ini juga memiliki fungsi sebagai pembatas
rambut, karena pada umumnya rambut mereka panjang.
Mengapa pakaian adat
suku baduy dalam berwarna putih ? hal ini memiliki makna bahwa suku
daerah dalam Banten ini masih lah suci dan tidak terpengaruh oleh budaya di
luaran yang cenderung bisa merusak moral.
Ciri-ciri Pakaian adat Baduy Luar lebih sering memakai pakaian adat dengan
warna hitam, pakaian ini juga sering di
sebut dengan nama baju kampret atau kelelawar, baju adat baduy luar ini sudah di buat dengan
cara dijahit menggunakan mesin jahit, sudah di lengkapi dengan kancing, dan
baju tersebut juga sudah di lengkapi dengan kantong, serta bahan yang di gunakan untuk membuat
pakaian adat ini juga sudah berbahan campuran, atau tidak murni dari kapas
murni, dan perlengkapan lain adalah kain penutup kepala berwarna biru tua dan
memiliki motif batik.
B. Ciri pakaian Tradisional adat Baduy untuk Pengantin dan Baju Pangsi.
1. Pakaian
adat Pengantin Suku Badui
Pakaian adat Pengantin Suku Badui hanya di kenakan oleh pasangan pengantin saja, desain
serta motif pakaian ini hampir serupa dengan pakaian pengantin dari suku sunda Jawa
Barat, untuk pasangan mempelai pria adalah berupa baju koko yang memiliki kerah
pada bagian atasnya, dan sebagai bawahannya adalah kain batik khas Banten, dan
di lengkapi pula dengan penutup kepala, ikat pinggang dari kain batik yang
motif nya sama dengan kain samping atau bawahan, alas kaki atau selop serta
senjata tradisional berupa parang atau golok juga di sematkan pada pakaian
pengantin pria ini.
Sedangkan yang di pakai oleh calon mempelai wanita
adalah berupa kain kebaya untuk bagian atasannya, kain samping atau jarik untuk
bagian bawahannya, selendang di
selempangkan pada bahu, perlengkapan penutup kepala atau mahkota adalah berupa
kembang goyang yang memiliki warna kuning keemasan, serta di lengkapi dengan ornament
bunga melati yang di sematkan pada bagian sanggulnya.
2.
Baju
Keseharian Suku Badui Banten (Baju Pangsi)
Adapun Baju Pangsi ini tidak hanya dipakai oleh
masyarakat suku sunda saja, akan tetapi masyarakat Banten juga menggunakannya
sebagai pakain sehari, hari mereka, Baju Pangsi memiliki ciri-ciri berwarna
hitam dan bagian bawah adalah celana komprang, dan biasanya masyarakat Banten
memakainya saat latihan silat tradisional.
Demikianlah penjelasn tentang pakaian Pakaian Adat Badui Banten Baju
Pangsi kali ini semoga bermanfaat, terimakasih dan salam Metif Media Edukatif.
0 Response to "Pakaian Adat Baduy Banten Baju Pangsi"
Post a Comment