Ciri-ciri dan Keunikan Pakaian Adat Provinsi Sulawesi Barat
29 April 2018
Add Comment
Pakaian Adat Provinsi Sulawesi Barat
METIF Media Edukatif-Sulawesi Barat adalah salahsatu provinsi yang terbentuk
pada 5 Oktober 2004 silam, dan merupakan pecahan dari provinsi Sulawesi
Selatan.
Secara
umum wilayah ini terdiri dari beberapa suku bangsa, diantaranya adalah suku
bugis, makasar, toraja dan mandar, akan tetapi 50%nya lebih di dominasi oleh
suku Mandar.
Ketika
kita berbicara tentang pakain adat mandar maka kita tidak akan lepas dari dari
suku Mandar, seperti apakah pakaian adat Sulawesi Barat ini, mari kita simak
penjelasannya dibawah ini :
1)
Pattuqduq
Towaine Pakaian Adatuntuk Wanita
Pattuqduq Towaine adalah pakaian yang biasanya
dikenakan oleh kaum wanita suku Mandar Sulawesi Barat, dan pakaian tersebut
merupakan pakaian yang sering digunakan untuk busana saat melaksanakan tari
tarian tradisional Patuqdu, dan pakaian yang khusus digunakan pada saat
menampilkan tarian ini biasanya di lengkapi dengan 18 aksesoris, sedangkan yang
di kenakan saat upacara pernikahan terdiri dari aksesoris sejumlah 24.
Dan kesemua jenis aksesoris tersebut terbagi
di beberapa bagian utama yakni dibagian hiasan kepala, perhiasan badan dan
perhiasan yang di sematkan dibagian tangan,
berikut penjelasan lebih lanjutnya ;
I. Pakaian Adat Rawang Boko (Baju Pokkoq) dan (Lipaq Saqbe)
Untuk bagian atasannya berupa “Baju Pokkoq”
dan bagian bawahannya berupa Lipaq Saqbe, Baju Boqo merupakan pakaian atasan
sejenis baju kurung berwarna cerah dengan panjang sebatas lengan, sedangkan
pakaian bawahannya berupa “Lipaq Saqbe” yang di buat dengan teknik tenun
tradisional khas Mandar.
Biasanya “Lipaq Saqbe” memiliki beragam corak
atau motif, yang diantaranya adalah berupa sureq pangulu atau corak penghulu, sureq puang limboro atau corak pappuangang limboro, sureq batu
dadzima atau corak biji delima dan
sureq maraqdia corak raja.
Corak atau pun motif yang disematkan pada
pakaian adat Provinsi Sulawesi Barat juga
memiliki makna atau simbol identitas sosial masyarakat disana.
II. Aksesoris
Bagian Kepala Pakaian Adat Kaum Wanita Mandar
Agar penampilan kaum wanita suku Mandar
tampak lebih cantik dan menawan maka di tambahkan hiasan atau aksesoris di
bagian kepala yang berupa sanggul rambut, dan pada sanggul dihiasi bunga emas
serta gel, dan hiasan bunga yang tersusun melingkar dijadikan sebagai bendo, pemakaian aksesoris
ini juga beraneka ragam, beberapa jenis yang digunakan disesuaikan dengan
status sosial sang pemakainya.
III. Aksesoris
atau Perhiasan Badan Kaum Wanita Mandar
Selain
perhiasan yang dikenakan di bagian kepala, terdapat pula perhiasan yang di
sematkan di bagian badan, perhiasan tersebut diantaranya berupa tombi
tallu, Kawari atau Perisai
yang biasanya di kenakan di bagian sekitaran pinggul, pemakaian Kawari ini juga
sebagai simbol status sosial, untuk Kawari berjumlah 4 adalah kawari yang hanya
dikenakan oleh orang-orang dari golongan bangsawan, sedangkan jumlah kawari 2
buah dipakai oleh rakyat jelata atau rakyat biasa, selanjutnya dali atau anting-anting, tombi
diana atau rantai uang logam dan tombi sare-sare berupa kain persegi
empat warna merah dan hijau.
IV. Perhiasan
Tangan Kaum Wanita Mandar.
Selain aksesoris badan dan kepala, ada juga
perhiasan yang dipakai dibagian tangan
yang di sebut Gallang Balleq, Gallang Balleq ini berupa sepasang gelang yang
berukuran kurang dari 21 cm yang di kenakan di kedua tangan wanita suku Mandar
Sulawesi Barat,
Pakaian adat kaum Pria Sulawesi Barat tidaklah
semeriah yang dimiliki pakaian adat kaum Wanita, melainkan lebih simpel , kaum
pria suku Mandar mengenakan jas lengan panjang
berwarna hitam, dan untuk bagian bawahannya berupa celana panjang
berwarna hitam serta di bagian pinggangnya dililit dengan kain sarung.
Nah itulah tadi artikel yang menjelaskan
tentang pakaian adat yang berasal dari Sulawesi Barat, semoga bermanfaat bagi
kita semua dan salam METIF Media
Edukatif.
0 Response to "Ciri-ciri dan Keunikan Pakaian Adat Provinsi Sulawesi Barat"
Post a Comment