Ciri-ciri Pakaian Adat Provinsi Sulawesi Utara Lengkap
05 May 2018
Add Comment
Pakaian Adat Provinsi Sulawesi Utara
METIF Media Edukatif-Provinsi Sulawesi Utara adalah salah satu
provinsi yang memiliki beberapa suku bangsa yang berbeda-beda, terdapat
sedikitnya empat suku yang mayoritas
bermukim di wilayah tersebut, keempat suku itu diantaranya adalah suku Minahasa,
suku Gorontalo, suku Sangihe
Talaud dan suku Bolaang
Mangondow.
Dengan beragamnya suku bangsa di daerah
dengan ibu kota Manado ini, tentu kekayaan budaya di segi pakaian adatnya juga
sangat banyak ragamnya, dan di sini kita tidak dapat membahas secara pakaian
adat dari salah satu etnis saja, melainkan kita akan membahasnya secara global
saja, dalam kata lain kita membahas pakaian adat keempat suku tersebut dalam
satu tema yaitu pakaian adat Provinsi Sulawesi Utara.
1. Pakaian Adat Suku Bolaang Mangondow
Provinsi Sulawesi Utara
Bolaang
Mangondow adalah salah satu suku yang dahulunya memiliki sebuah kerajaan yang
terbilang cukup maju, hal itu tampak dari sejumlah pakaian adat Sulawesi Utara yang
mereka miliki.
Pada
jaman dahulu, bahan pakaian adat yang dipakai oleh masyarakat suku Bolaang
Mangondow dalam kehidupan sehari-harinya adalah bahan dari kulit kayu ataupun
dari pelepah daun nenas yang diolah dan diambil bagian
lanu atau seratnya, dan
selanjutnya serat terssbut dipintal dan di tenun menjadi kain, dan kemudian
kain-kan tersebut dijahit menjadi baju yang di kenakan dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat suku Bolaang Mangondow, dan pakain yang terbuat dari
serat nenas ini sudah sangat jarang sekali dijumpai, dengan perkembangan jaman
yang begitu pesat kini masyarakat suku Bolaang Mangondow sudah beralih
menggunakan pakaian dengan bahan kapas.
Pada
acara-acara adat yang ada di provinsi Sulawesi Utara biasanaya penduduk suku Bolaang
Mangondow memakai pakaian adat yang disebut dengan nama baniang yang dipakai oleh
kaum pria sedangkan yang dipakai oleh kaum wanita disebut dengan nama salu.
Adapun
ciri-ciri dari dari pakaian adat Baniang adalah pakaian tersebut
penggunaanya dipadukan dengan destar yang diikat di bagian kepala serta pomerus yang diikatkan di bagian pinggang.
Sementara
itu pakaian adat Salu yang dikenakan oleh kaum wanita suku Bolaang Mangondow Sulawesi
Utara adalah berupa kain songket pelekat sebagai baju
atasannya serta bawahannya serta dilengkapi dengan hamunse yang merupakan
perhiasan yang dipasang di bagian dada.
2. Pakaian Adat Suku Minahasa
Provinsi Sulawesi Utara
Suku Minahasa banyak bermukim di wilayah
semenanjung Sulawesi Utara, dimasa silam suku ini memiliki peradaban yang
sedikit lebih maju dibanding dengan suku-suku lain di Sulawesi, mengapa
demikian ? hal tersebut di buktikan dari beberapa pengetahuan mereka dalam
mengolah serta memintal kapas yang dapat menghasilkan kain dengan kualitas baik
serta nyaman untuk dikenakan di dalam aktivitas keseharian, adapun
pakaian yang dimaksud adalah bernama pakaian bajang.
Namun
pada saat mengadakan upacara adat masyarakat Minahasa pada umumnya akan memakai pakaian adat
khas Sulawesi Utara yang di desain lebih modern lagi, adapun pakaian adat
tersebut adalah Baju Kemeja dengan bagian bawahannya berupa kain sarung yang lengkap dengan dasi serta destar berbentuk
segi tiga sebagai penutup kepala.
Sedangkan yang dikenakan oleh kaum wanitanya
adalah berupa kebaya serta bawahan nya juga terbuat dari kain dengan warna yang
sama dengan baju atasannya, untuk lebih mempercantik penampilan sang
pemakainya, maka dilengkapi pula dengan aksesoris pernak-pernik perhiasan yang disematkan pada bagian
sanggul rambut, kalung untuk hiasan leher leher,gelang serta anting.
3. Pakaian Adat Suku Sangihe Talaud
Provinsi Sulawesi
Utara
Selanjutnya adalah pakaian adat Sangihe Talaud
yang mana pakaian ini berasal dari suku Sangihe Talaud Provinsi Sulawesi Utara,
keunikan pakaian ini adalah bahannya terbuat dari serat kofo atau serat
tanaman sejenis pisang-pisangan, yang mana tanaman tersebut memiliki serat yang
cukup kuat, kemudian serat serat kofo ini dipintal dan di jahit
menjadi sebuah pakaian yang biasa diesebut dengan nama laku tepu, dan fungsi
dari pakaian ini hanya dikenakan saat mengadakan upacara adat Talaude
saja.
Adapun
ciri-ciri dari pakaian adat Laku tepu
adalah pakaian ini memiliki lengan panjang serta untainnya hingga tumit dan
biasanya Pakaian ini dipakai lengkap
dengan aksesoris lainnya yang dianataranya
adalah popehe atau ikat pinggang, paporong atau penutup kepala, bandang atau selendang yang disematkan dibagian bahu, kahiwu berupa rok yang rumbai,
pakaian Laku tepu tipu ini biasanya memakai warna dasar cerah
seperti merah, kuning, dan lain-lain, adapun
perlengkapan tambahan yang admin sebutkan tadi dipakai baik itu bagi kaum wanita
maupun pria yang mengenakan baju Laku
tepu tersebut.
Nah
itulah tadi beberapa jenis pakaian adat yang terdapat di Provinsi Sulawesi Utara,
semoga bermanfaat bagi para pembaca dimanapun berada, sekian dan salam METIF Media
Edukatif.
0 Response to "Ciri-ciri Pakaian Adat Provinsi Sulawesi Utara Lengkap"
Post a Comment