Ciri-ciri, Fungsi dan Keunikan Rumah Adat Kalimantan Utara
12 June 2018
Add Comment
METIF Media Edukatif-Provinsi Kalimantan Utara merupakan salah satu provinsi paling muda yang ada di Indonesia, sebab Provinsi Kalimantan Utara ini resmi terbentuk menjadi provinsi sendiri setelah memisahkan diri dari provinsi induknya yakni Kalimantan Timur pada tanggal 20 Oktober 2012 lalu.
Walaupun tergolong sebagai provinsi paling muda namun budaya tradisi yang berkembang di provinsi baru ini juga tak mau ketinggalan dengan daerah-daerah lain.
Masyarakat suku asli dari Provinsi Kalimantan Utara yang beribukota di Tanjung Selor ini adalah dari suku Tidung, budaya yang berkembang di masyarakat suku tidung ini sebenarnya sudah ada sejak lama, salah satu budaya yang sudah dimiliki oleh masyarakat Tidung ini adalah tampak pada Rumah Adat Baloy , dan rumah adat tersebut menjadi salah satu ikon rumah adat yang berasal dari Provinsi Kalimantan Utara.
Pada kesempatan kali ini admin akan menjelaskan beberapa ciri-ciri, fungsi serta keunikan rumah adat yang berasal dari suku Tidung Kalimantan Utara ini, nah seperti apa penjelasannya mari simak penjelasan berikut ini ;
I. Ciri dan Keunikan Rumah Adat Baloy Provinsi Kalimantan Utara
Adapun ciri-ciri serta nilai Filosofi Rumah Adat Baloy dari Kalimantan Utara di tinjau dari sisi arsitektur maupun budaya memiliki ciri-cir yang khas serta keunikantersendiri, Keunikannya yang terdapat pada rumah adat Baloy adalah merupakan ciri khas bagi rumah adat itu Baloy sendiri, selain unik juga mengandung nilai-nilai filosofi yang jauh lebih penting, dan nilai filosofi yang terkandung pada rumah adat tersebut juga merupakan bentuk yang menggambarkan pola kehidupan masyarakat dayak Tidung yang ada di Provinsi Kalaimantan Utara ini.
Adapun beberapa ciri khas dari rumah adat Baloy ini adalah terdapat nya berbagi macam ornament ukiran yang turut menghiasi rumah adat Baloy ini, dan yang paling tampak adalah ukiran yang di sematkan pada bagian atap serta risplang rumah Baloy ini, Ornamen ukiran yang di buat biasanya berkaitan sekali dengan kehidupan laut yang mana menggambarkan bahwa masyarakat suku Tidung ini secara umum adalah bekerja sebagai nelayan atau Pelaut, Rumah Baloy dari Provinsi Kalimantan Utara ini terbagi atas beberapa ruangan, dimana fungsi dari tiap-tiap ruanagan juga selalau berkaiatan dengan kehidupan sebagai makhluk sosial Masyarakat, hal tersebut secara tidak langsung juga menggambarkan bahwa suku Tidung merupakan sekeleompok masyarakat yang menjunjung tinggi sikap sosial bermasyarakat serta cinta akan kedamaian, dan selalu memecahkan segala permasalahan dengan cara musyawarah, sebab dengan musyawarah segala permasalahan akan selesai dan tidak melebar.
II. Fungsi Rumah Adat Baloy Provinsi Kalimantan Utara
Rumah Adat Baloy Provinsi Kalimantan Utara ini sebenarnya tidaklah difungsikan sebagai tempat tinggal bagi keluarga seperti biasa, namun sejak dahulu hingga kini Rumah adat Baloy dari Kalimantan Utara ini lebih difungsikan sebagai tempat atau balai adat atau dapat juga di jadikan tempat tinggal bagi kepala adat.
Fungsi-fungsi dari rumah adat tersebut juga dapat kita cermati dari penataan ruang bagian dalam rumah yang biasanya di sebut juga dengan istilah Ambir, dimana ruangan yang terdapat pada rumah Baloy ini lebih ke yang bersifat sosial, dan hal tersebut dapat di amati dari beberapa ruangan serta fungsinya berikut :
Ruang Ambir Kiri atau Alad Kait, merupakan ruangan yang di fungsikan sebagai tempat menerima tamu atau masyarakat yang akan mengadukan perkara dan bertujuan menyelesaikannya perkara tersebut secara adat. Berikutnya adalah Ambir Tengah atau Lamin Bantong, ruangan tersebut merupakan tempat yang di khususkan bagi pemuka adat saat jalanya sidang dalam memutuskan suatu perkara secara adat. Berikutnya ruangan Ambir Kanan atau Ulad Kemagot, ruangan ini adalah ruangan yang di jadikan sebagai tempat untuk beristirahat atau ruang untuk berdamai setelah perkara yang di selesaikan secara adat tersebut telah selesai diputuskan. Ruangan berikutnya adalah Lamin Dalom, ruangan ini merupakan ruangan atau singgasan bagi Kepala Adat Besar suku Tidung atau Dayak Tidung.
Selain beberapa bangunan dalam, Rumah Adat Baloy ini juga memeiliki bangunan lain yang bersifat social, misalnya bangunan yang ada di bagian belakang rumah ini terdapat sebuah kolam yang cukp besar dan pada bagian tengah-tengahnya terdapat bangunan yang dinamakan Lubung Kilong.
Bangunan ini biasanya di fungsikan sebagai tempat menampilkan berbagi kesenian daerah suku Tidung, kesenian tersebut diantaranya adalah Tarian Jepen, bangunan Lubung Kilong ini dilengkapi dengan Lubung Intamu atau tempat bagi para penonton yang ingin menyaksikan pertunjukan , Selain digunakan difungsikan sebagai tempat menonton pertunjukan kesenian daerah, bangunan tersebut juga memiliki fungsi sebagai tempat pertemuan bagi masyarakat adat yang lebih besar dan lebih di hormati, misalnya pada saat acara pelantikan pemangku adat atau saat sedang berlangsungnya acara musyawarah adat.
III. Struktur Banguan Rumah Adat Baloy Provinsi Kalimantan Utara
Suku Tidung ini adalah merupakan salah satu dari 420 sub suku dayak yang ada di Provinsi Kalimantan Utara, seiring perjalannya waktu dan masuklah ajaran Islam di daerah itu dan yang tadinya suku Tidung ini bernama lengkap Dayak Tidung kini cukup disebut dengan nama suku Tidung saja, dengan alasan bahwa suku Tidung adalah merupakan salah satu dari sub suku dayak yang ada di provinsi Kaliamantan Utara ini, sehingga tidak salah jika rumah adat Baloy yang dimiliki suku Tidung ini juga memiliki beberapa kemiripan dengan rumah adat yang ada di daerah lain misalnya rumah Lamin dari Provinsi Kalimantan Timur.
Beberapa ahli pernah menyebutkan bahwa rumah Baloy dari Kal-Tara ini adalah merupakan Rumah adat pengembangan dari rumah Lamain Kal-Tim, dan hal tersebut tampak dari ciri-ciri Rumah Baloy juga merupakan rumah adat dengan model panggung dan material yang digunakan secara keseluruhan adalah dari kayu ulin, dimana Kayu ulin merupakan kayu khas Kalimantan dan hanya tumbuh di Kalimantan kayu tersebut sangat terkenal karena memiliki struktur serat yang sangat kuat, kayu ini juga tahan terhadap iklim basah maupun iklim kering, jika terkena air atau menggenang di air kayu ulin justru akan semakin kuat, dan penggunaan kayu ini sangat sesuai dengan iklim yang ada di Kalimantan, dimana wilayah tersebut biasanya berdekatan dengan pantai, rawa-rawa maupun sungai, Rumah Adat Baloy dari Provinsi Kalimantan Utara ini biasanya dilengkapi dengan berbagai macam ukiran-ukiran khas yang memberi gambaran tentang kearifan lokal daerah yang sebagian besar berada di pesisir pantai ini. Selain daripada itu, rumah Baloy juga memiliki tatanan yang di atur sedemikian rupa, salah satu aturan yang masih dipakai hingga kini saat mendirikan rumah adat Baloy ini adalah, bangunannya didirikan dengan menghadap ke arah utara sementara itu bagian pintu dipastikan harus menghadap ke selatan.
Nah itulah tadi beberapa penjelasan dari Ciri-ciri, Fungsi dan Keunikan Rumah Adat Kalimantan Utara, semoga bermanfaat dan salam METIF-Media Edukatif.
0 Response to "Ciri-ciri, Fungsi dan Keunikan Rumah Adat Kalimantan Utara"
Post a Comment