Tari Tradisional Provinsi Sumatra Selatan Tari Tanggai

Pola Lantai Tari Tanggai Melengkung ,Sejajar, Lurus dan Campuran

METIF Media Edukatif-Tari Tanggai merupakan salah satu tari adat khas Masyarakat Palembang Provinsi Sumatera Selatan. Hampir sama dengan tari Sekapur Sirih dari Jambi, dimana Tari Tanggai ini juga memiliki fungsi yang sama, yakni sebagai tarian penyambutan kedatangan tamu baik itu saat acara pernikahan, acara adat bahkan penyambutan tamu terhormat seperti tamu Negara atau yang lainnya, dan Tari Tanggai ini juga berfungsi sebagai bentuk ucapan selamat datang dang sekaligus penghormatan kepada tamu.

Tidak diketahui secara persis sejarah bermulanya tari Tari Tanggai ini, akan tetapi ada beberapa sumber yang menyebutkan bahwa Tari Tanggai merupakan sebuah tari persembahan yang mendapat pengaruh dari kepercayaan Budha masa silam saat masih berdirinya kerajaan Sri Wijaya, dimana Tari Tanggai ditampilkan sebagai ritual persembahan kepada sang Dewa, tampaknya Tari Tanggai. 

Tarian yang mendapat pengaruh dari kebudayaan Tionghoa yang dahulu banyak bermukim di wilayah Sumatra Selatan ini, selain itu pada masa silam Kerajaan Sri Wijaya juga merupakan merupakan kerajaan yang berada di Sumatera Selatan dan sekaligus sebagai pusat penyebaran kepercayaan agama Budha di Negara Indonesia.

Seperti Halnya tari adat dari Jambi, setelah masuk Agama Islam di Provinsi ini , kini fungsi Tari Tanggai sudah bukan lagi sebagai sesembahan dewa, namun lebih sebagai tarian penyambutan tamu terhormat, atau tamu Negara.

1. Tema dan Makna Filosofi Tari Tanggai Sumatra Selatan
Tari Tanggai memiliki makna filosofi bahwa masyrakat Palembang sangat terbuka dengan tamu yang datang, dan para tetamu yang datang juga sangat di hargai dan dimuliakan , hal ini tampak pada kapur sirih yang sengaja dihidangkan kepada tamu yang datang, hal tersebut juga sebagai ungkapan rasa hormat dan senag dengan kehadiran tamu yang datang.

2. Gerak Tari Tanggai Sumatra Selatan
Tari Tanggai tersusun tersusun dari berbagi ragam gerak yang utuh dan terhimpun menjadi sebuah gerak tari yang terstruktur dan memiliki 3 struktur diantaranya adalah ;

a.      Gerakan awal atau yang dilakukan di awal yang meliputi gerak masuk dengan posisi sembah, gerakan sembah borobudur hormat, gerak sembah dengan posisi berdiri, jalan keset atau sedikit ngesot, kecubung berdiri bawah posisi kanan, kecubung berdiri bawah arah kiri, kecubung berdiri bagian atas kanan, kecubung berdiri atas kiri, serta gerakan ukur benang.

b.     Gerakan pokok merupakan gerakan inti tari meliputi gerakan tutur sabda, sembah dengan posisi duduk,gerakan menabur bunga duduk posisi kanan dan juga kiri, memohon duduk menyimpuh ke kanan, gerakan kecubung duduk arah kanan dan juga kiri, grakan stupa kanan dan juga kiri, gertakan tutur sabda, gerak sembah borobudur, serta gerakan ulur benang.

c.      Gerakan akhir merupakan gerakan penutup tari, gerakannya meliputi gerakan tolak bala berdiri arah kanan dan juga kiri, gerakan nyumping berdiri arah kanan dan juga kiri, gerakan mendengar berdiri arah kanan dan arah kiri, gerakan tumpang tali, gerakan ulur benang berdiri arah kanan dan arah kiri, gerakan sembah berdiri, gerakan borobudur dengan posisi berdiri, serta gerakan borobudur bermakna hormat.

3. Musik Pengiring Tari Tanggai Sumatra Selatan
Terdapat dua elemen musik pengiring Tari Tanggai ini saat pergelaran tari tanggai ini. Elemen yang pertama adalah bunyi musik yang di mainkan secara kelompok atau bisa disebut juga dengan musik orkestra. Jenis Alat musik yang di mainkan adalah beberapa alat musik khas atau tradisional dari provinsi Palembang misalnya akordion, gong, biola, gendangdan lain-lain. Instrument musik yang dimainkan sebagai ritme sekaligus identitas budaya Melayu.

Selain bunyi alat musik juga dipadu pula dengan nyanyian khas Palembang yang berjudul “Enam Bersaudara”. Walaupun tidak di ketahui siapa pengarangnya, namun hingga kini lagu tersebut tetap dinyanyikan saat pementasan tari Tari Tanggai Palembang Provinsi Sumatra Selatan ini.

4. Tata Rias ,Tata Busana serta Properti Tari Properti Penari Tanggai
Kostum yang dipakai oleh penari yang umumnya wanita pada Tari Tanggai ini adalah merupakan pakaian adat khas Palembang Sumatra Selatan, seperti apa pakaian khas Palembang ini silahkan baca  penjelasannya di bawah ini :

Baca Juga :

Terdapat dua jenis property yang digunakan saat pementasan Tari Tanggai ini, yang diantaranya adalah berupa tangkai dan tepak, Tanggai merupakan hiasan kuku panjang berjumlah delapan yang disematkan di kuku jari penari kecuali jari jempol, Tanggai yang di pakai ini memiliki kegunaan untuk menambah kelentikan jari sang penari dan tarian yang dibawakan juga akan tampak lebih gemulai.

Ternyata properti Tanggai ini juga di jumpai pada tari sembah khas provinsi Lampung dan ada pula yang memakianya di luar Negeri seperti halnya tari khas masyarakat Thailand. Selain Tanggai ini sang penari juga membawa sebuah tepak yang berisi perlengkapannya yaitu daun sirih, tembakau, kapur dan juga gambir, di jaman dahulu isi dari tepak ini di hidangkan buat tetamu yang datang, hal ini sesuai dengan kebiasaan yang ada di masyarakat.

Hingga saat kini, tari tradisional masih tetap di lestarikan , dan jangan sampai berubah terpengaruh moderenisasi, isi dalam tepak juga jangan lah di ganti dengan permen atau yang lainnya, karena kapur sirih yang di hidangkan tersebut juga merupakan tradisi  yang memiliki makna filosofi tersendiri, misalnya sebagai ungkapan rasa hormat terhadap orang tua atau orang yang dituakan, jadi isi dari tepak jangan pernah di ganti dengan benda lain yang bukan merupakan cirikhas budaya melayu. 


Demikianlah artikel tentang  Tari Tanggai Provinsi Sumatra Selatan kali ini semoga bermanfaat dan salam METIF-Media Edukatif.
AdSense

0 Response to "Tari Tradisional Provinsi Sumatra Selatan Tari Tanggai "

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel