Fungsi dan Keunikan Rumah Adat Kalimantan Selatan Rumah Banjar
23 March 2018
Add Comment
Fungsi dan Keunikan Rumah Banjar
gambar dari http://pulaubanuabanjar.com
METIF Media Edukatif-Rumah
Tradisional Provinsi Kalimantan Selatan adalah Rumah Banjar atau sering disebut Ruah Baanjung, Rumah Banjar memiliki ciri-ciri khusus atap
bumbungan rumah didesain dengan konstruksi yang tinggi hingga membentuk sudut 45O, kalau
kita perhatikan Rumah Banjar ini
hampir mirip dengan rumah yang ada di film kartu Upin Ipin, ini dikarenakan
suku Banjar juga masih tergolong ras suku Melayu, jadi tidaklah heran jika
masih ada kesamaan kebudayaan dengan Negara tetangga tersebut.
Menurut
sejarah Rumah Banjar sudah ada sejak
abad 16 pada masa kesultanan pangeran samudera atau Sultan Suriansyah, pada
awalnya rumah banjar didesain sangat sederhana, yaitu dengan bentuk segi empat
yang memanjang dari depan kebelakang, seiring perkembangan zaman desain rumah
banjar semakin diperbaharui dengan menambahkan bangunan di bagian kiri atau
kanan sesuai dengan kebutuhan pemiliknya, metode penambahan ini biasa di sebut
dengan istilah DISUMBI.
Pada
awalnya Rumah Banjar hanya dapat di jumpai di lingkungan keraton banjar saja,
namun lama-lama banyak masyarakat yang membuat rumah banjar ini, dan desain Rumah
Banjar semakin menyebar hingga Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
Pembangunan
dibuat dengan mempertimbangkan kualitas konstruksi fisik sehingga bahan-bahan
yang digunakan di pilih yang bermutu serta dipadu dengan kepercayaan dan unsur
tanah di wilayah kerajaan Banjar dikala itu.
Ciri-ciri Konstruksi Rumah
Banjar :
1. Konstruksi
Pondasi : karena kondisi fisik tanah di wilayah Kalimantan Selatan pada saat
itu mayoritas berawa, sehingga tiang Rumah Banjar dibuat tinggi, sedangkan kayu
yang digunakan adalah jenis kayu Galam
atau kayu Kapur Naga, kayu tersebut
dipilih karena berkualitas keras dan tahan terhadap air di tanah gambut atau
berawa-rawa.
2. Konstuksi Kerangka Rumah Banjar memiliki ukuran
pakem tradisional dengan jumlah ganjil, ini dipercaya memiliki unsur sakral yang
tidak boleh di lupakan, bagian rusuk atap Rumah Banjar terbuat dari kayu ulin, Konstuksi
gelagar dibuat dari bahan kayu damar putih, lantai terbuat dari kayu ulin,
berupa papan dengan ketebalan 3cm, kusen pintu dan jendela juga terbuat dari
bahan kayu ulin.
3. Konstruksi
Lantai Rumah Banjar atau yang sering disebut dengan istilah Lantai Jarang ini
biasanya berada di bagian surambi depan,ruang padu seta ajnung jurai.
4. Konstruksi
Dinding disusun dengan posisi papan berdiri,
agar papan tersebut dapat menempel maka dibutuhkan Balabad dan juga Turus.
5. Konstruks
Atap didesain tinggi kelangit yang melambangkan kekuasaan.
Fungsi Rumah Banjar :
1. Dizaman
kesultanan Banjar, Rumah Banjar hanya
dibolehkan dihuni oleh para Warit Raja , atau para keturunan garis utama atau
yang pertama bubuhan para gusti, dan kelak mereka akan menjadi generasi penerus
yang akan menggantikan Sultan jika kelak sultan wafat.
Nilai-nilai
FIlosofis Religius serta Keunikan Rumah Banjar :
Nilai-nilai Filosofis bercorak Islam pada Rumah
Banjar juga masih kita jumpai diantaranya adalah :
1. Dwitunggal Semesta,
yang
memiliki arti bahwa rumah adat merupakan sebuah tempat atau rumah yang sakral,
walaupun terlihat samar namun unsur tersebut masih dapat dirasakan dengan
jelas, hal ini dapat kita jumpai pada beberapa ukiran naga dan burung Enggang
Gading yang turut menghiasi rumah adat
Banjar tersebut. ukiran ular naga tersebut melambangkan alam bawah, sedangkan ornament ukiran burung Enggang Gading melambangkan alam atas.
2. Pohon hayat, keunikan Rumah Banjar
memiliki atap membumbung tinggi, ini merupakan sebuah lambang pohon Hayat yang
menjulang ke langit, Pohon Hayat merupakan simbol kosmis yaitu cerminan dari
berbagai dimensi yang menyatukan Alam Semesta.
3. Bentuk Payung, Sepintas lalu atap Rumah Banjar ini juga mirip
seperti payung. Konon pada jaman dahulu payung dianggap sebagai simbol
orientasi kekuasaan dan kebangsawanan, dan tempo dulu payung kuning adalah salah satu perlengkapan yang tidak boleh
dilupakan saat mengadakan upacara-upacara adat.
4. Desain Bentuk Simetris, rumah banjar cenderung
memiliki bentuk simetris, ini merupakan perlambang dari kehidupan yang seimbang,hal
ini juga untuk menunjukan bahwa sistem pemerintahan kerajaan banjar seimbang.
5. Kepala-Badan-Kaki, Rumah Banjar didesain membumbung
tinggi, hal ini juga melambangkan bahwa tubuh manusia terbagi menjadi tiga bagian
penting, yaitu kepala, badan dan kaki, hal ini juga tercermin pada konstruksi rumah
banjar yang terdiri dari beberapa bagian anjungan sebelah kanan dan kiri hal
itu mewakili bagian tangan kanan dan kiri manusia.
6. Bagian Tata Ruang,
Rumah
Adat Banjar dengan konstruksi bubungan tinggi dibagi menjadi beberapa bagian. Diantaranya adalah ruang semi publik atau Surambi,Ruangan
tersebut memiliki jenjang dengan kronologis pertama surmabi muka, surambi sambutan
dan surambi pamedangan yang letaknya berbatasan langsung dengan pintu utama
rumah.
Saat
memasuki Rumah Banjar, maka akan menjumpai hirearkis yang sama yaitu terdiri
dari lantai berjenjang diantaranya adalah bernama penampik kecil, penampik
tengah dan penampuk besar.
Setiap
lantai yang terdapat pada Rumah Banjar ini mencerminkan status sosial di banjar
pada masa itu.
7. Bagian Tawing Halat.
Pada
Rumah Banjar ini kita juga dapat menjumpai Tawing Halat atau dinding
pemisah, Tawing Halat merupan ruangan semi privat dan privat, hal ini dimaksudkan agar Sang Raja
dapat melihat dengan jelas para tamu yang datang, sedangkan tamu nya hanya
dapat menerka keadaan raja di ruang semi privat .
Demikianlah
artikel tentang Rumah
Banjar
atau sering disebut Ruah Baanjung kali
ini, semoga bermanfaat, salam Metif Media Edukatif.
0 Response to "Fungsi dan Keunikan Rumah Adat Kalimantan Selatan Rumah Banjar"
Post a Comment