Pakaian Adat Provinsi Jawa Tengah Jawi Jangkep Dan Baju Kebaya
26 March 2018
Add Comment
Ciri Dan Keunikan Pakaian
Adat Jawa Tengah Jawi Jangkep
Dan Baju Kebaya
METIF Media Edukatif-Suku Jawa adalah suku paling banyak dan tersebar hampir diseluruh Provinsi
yang ada di Indonesia, jumlah masyarakat Suku jawa di perkirakan lebih dari 100
juta jiwa.
Suku jawa memiliki banyak sekali kebudayaan
salah satunya adalah pakaian adata yang masih lestari hingga kini, dan pada
kesempatan kali ini saya akan coba posting pakaian adat Jawa Tengah ini.
Sebetulnya pakaian adat Jawa Tengah terdiri dari berbagai macam,
namun pada kesempatan kali ini saya akan membahas dua jenis saja, yaitu pakaian
resmi dan pakaian untuk pengantin.
1. PAKAIAN RESMI DARI JAWA TENGAH
gambar dari google
pakaian adat suku jawa yang dijadikan sebagai pakaian pada
acara-acara resmi atau Pakaian Resmi adalah Jawi Jangkep dan Kebaya.
Pengertian dari Jawi Jangkep adalah pakaian resmi yang dipakai
oleh kaum pria suku Jawa, adapun pakaian adat Jawi Jangkep ini terdiri dari
baju atasan yang memiliki motif bunga-bunga sedangkan yang bagian bawah adalah
berupa jarik dengan memiliki motif atau corak batik, yang di pakai dengan
melilitkan bagian atas di pinggang, asesoris penutup kepala adalah blangkon,
yang yang terbuat dari kain dengan beragam corak, ada yang polos ada juga yang
memiliki corak batik, seperti pakaian adat lainnya, keris juga di sematkan
pada pakaian ini dan biasanya keris di selipkan di bagian belakang, selain itu
dilengkapi dengan alas kaki, sepatu sandal.
Untuk kaum wanita, pakaian adatnya Jawa untuk bagian atas di sebut
dengan nama Kebaya,Kemben, Stagen, serta dilengkapi dengan sebuah kipas.
Pakain adat ini dipakai disesuaikan dengan strata sosial si pemakainya.
bahan pembuatan kebaya biasanya terbuat
dari benang kain katun,sytra brokat, dan kain bludru, dan memiliki warna-warna
cerah seperti, putih, kuning, hijau, biru , merah dan lain-lain, dan kebaya
memiliki dua model diantaranya model panjang dan model pendek.
Adapun kebaya panjang memiliki ciri-ciri
bagian bawah baju kebaya ini hingga kelutut, sedangkan kebaya pendek panjangnya
hanya sebatas bagian pinggang saja, dan pada bagian depan yaitu di sekitar dada
terdapat kain dengan bentuk persegi panjang dan kain tersebut memiliki kegunaan
sebagai penyambung kedua sisinya.
Pada bagian bawah baju kebaya adalah
kain Tapih Pinjung atau terkadang di sebut juga dengan nama Sinjang Jarik
dengan motif batik, cara menggunakannya Adalah dengan cara dililitkan pada
bagian pinggang, lilitan dari arah kiri kekanan dan sebagai asesoris penguatnya
adalah menggunakan kain stagen yang dililitkan dibagian perut, kemudian sebagai
pelapisnya adalah selendang pelangi, dan panjang stagen disesuaikan dengan
ukuran pinggang pemakainya dengan warna warna cerah, seperti merah hijau kuning
dan lain-lain.
1.
PAKAIAN MANTEN ADAT JAWA TENGAH
gambar dari google
Selain pakaian Jawi Jangkep dan Baju Kebaya, di Jawa Tengah terdapat
juga Pakaian pengantin adat Jawa Tengah.
Jenis-jenis pakaian pengantin adat jawa juga terbilang
sangat banyak ragam dan modelnya, dan pemakaiannya disesuaikan dengan Acara yang
sedang berlangsung, acara-acara tersebut diantaranya adalah midodareni, upacara
ijab kobul, upacara panggih atau temu manten, dan upacara setelah panggih atau temu manten, pemakaian adat harus disesuaikan dengan acara-acara yang dijalani oleh
kedua calon mempelai.
Pada acara medodaren ini pakain yang dikenakan
oleh calon pengantin pria adalah bajua data berupa jawi jangkep, yang terdiri dari
baju atela, udeng tutup kepala, sikepan, sabuk timang, jarik untuk bagian bawah , senjata
tradisional berupa keris dan selop atau sepat sandal.
Sedangkan yang di kenakan oleh pengantin wanita adalah berupa baju
kebaya dengan lengan panjang.kain jarik
bermotif batik serta stagen, Pada upacar Ijab, mempelai wanita menggunakan
Kebaya dan kain jarik, sedangakan untuk pengantin pria menggunakan busana
basahan yang terdiri dari dodot bangun tulak,
kuluk matak petak, sabuk timang dan cinde celana panjang berwarna putih,
stagen, keris, dan sepatu selop.
Saat upacara panggihan atau temu manten,
busana atau pakain yang di kenakan oleh kedua calon mempelai adalah berupa
kekben, dodot bangun tulak (kampuh),
selendang sekar cinde merah (sampur),serta
kain jarik dengan hiasan motif cinde sekar merah.
Asesoris berupa perhiasan juga dipakai
oleh pengantin pria dan wanita adat jawa tengah ini, calon pengantin pria
menggunakan perhiasan berupa kalung ulur, cincin, timang atau epek, bros, dan
buntal, sedangkan untuk mempelai wanita menggunakan cunduk mentul, kalung, cincin, gelang,
centung, jungkat, bros, timang dan subang atau anting.
Acara setelah panggihan pengantin adalah di
lanjutkan dengan menggunakan pakaian pengantin berupa busana kanigaran bagi
pengantin wanita yang terdiri dari baju kebaya sebagai atasan, kain jarik,
stagen, dan selop, sedangkan untuk pengantin pria menggunakan busana
kapangeranan yang terdiri stagen, kuluk kanigoro, sabuk timang, kain jarik,
baju takwo, keris warangka ladrang, dan sepatu selop.
Nah Itulah Tadi Artikel Tentang Pakaian Adat Provinsi Jawa
Tengah Jawi Jangkep Dan Baju Kebaya yang
saya sajikan kali ini semoga bermanfaat dan Salam Metif media edukatif.
0 Response to "Pakaian Adat Provinsi Jawa Tengah Jawi Jangkep Dan Baju Kebaya"
Post a Comment